Sumba, sebuah pulau eksotis di Nusa Tenggara Timur, menyimpan pesona alam liar yang masih sangat alami dan jauh dari hiruk pikuk wisata massal. Liburan ke Sumba bukan hanya tentang menikmati keindahan pantai atau perbukitan, tetapi juga menyelami jiwa petualang yang mungkin sudah lama tertidur. Dalam artikel ini, mari kita ikuti kisah perjalanan liburan yang tak terlupakan saat mengeksplorasi sisi liar Sumba yang jarang terjamah.
Perjalanan dimulai dari kota Waingapu, ibukota Kabupaten Sumba Timur. Dari sini, pengunjung bisa merasakan percampuran antara nuansa kota kecil dan perkampungan tradisional yang menyatu dengan alam. Petualangan sesungguhnya dimulai ketika kita keluar dari jalur utama dan menyusuri jalan-jalan kecil menuju daerah-daerah terpencil yang menyimpan keindahan tersembunyi.
Salah satu destinasi yang menjadi sorotan adalah Hutan Mahoni di daerah Lewa. Hutan ini menghadirkan suasana tenang dengan deretan pohon mahoni tinggi yang menjulang. Suara burung dan desir angin menjadi irama alami yang menenangkan jiwa. Perjalanan melintasi hutan ini seakan membawa kita pada suasana film petualangan. Di sinilah momen keajaiban alam Sumba mulai terasa.
Tak jauh dari sana, terdapat Air Terjun Tanggedu, yang sering disebut sebagai “Grand Canyon-nya Sumba”. Untuk mencapai lokasi ini, diperlukan trekking ringan selama kurang lebih 40 menit. Tapi percayalah, lelahnya perjalanan akan terbayar tuntas dengan pemandangan air terjun bertingkat yang mengalir di antara tebing batu alami berwarna putih keabu-abuan. Airnya jernih dan segar, sangat cocok untuk berendam setelah menempuh perjalanan.
Bagi pencinta laut dan pasir putih, Pantai Puru Kambera dan Pantai Walakiri menjadi tempat wajib. Puru Kambera menawarkan pemandangan pantai panjang dengan latar belakang savana dan kuda liar yang berkeliaran. Sementara di Pantai Walakiri, wisatawan bisa menyaksikan tarian pohon mangrove saat matahari terbenam—suatu keajaiban visual yang hanya ada di Sumba.
Namun, bukan hanya lanskap alamnya yang membuat Sumba begitu spesial, melainkan juga interaksi dengan masyarakat lokal. Berkunjung ke desa adat seperti Ratenggaro atau Praijing memberikan pengalaman mendalam mengenai budaya, rumah tradisional, dan kearifan lokal yang masih dipegang teguh.
Liburan ke Sumba adalah perjalanan yang mengajarkan kita untuk mencintai alam, menghargai budaya, dan hidup lebih sederhana. Pulau ini mengajak siapa saja untuk kembali ke akar—ke kehidupan yang bersahaja namun sarat makna. Bagi siapa pun yang mencari ketenangan, keindahan alam yang murni, serta pengalaman tak terlupakan, Sumba adalah jawabannya.
Jadi, jika kamu sedang merencanakan liburan yang berbeda dari biasanya, masukkan Sumba dalam daftar tujuanmu. Siapkan ransel, semangat petualang, dan hati terbuka untuk menjelajah salah satu surga tersembunyi di Indonesia.
Jika kamu ingin artikel ini dikembangkan untuk keperluan SEO atau dilengkapi dengan gambar dan link, silakan beri tahu saya!
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
+6281237144255 -
Whatsapp
+6281237144255 -
Email
wisatasumbaku@gmail.com
Belum ada komentar