Beranda » Jalan Jalan Ke Sumba » Sensasi Primitif di Kampung Adat Ratenggaro Sumba

Kalau ada yang mengatakan bahwa Indonesia adalah pecahan surga, maka percayalah. Seandainya ada yang bilang tanah Kampung Tarung, Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, diambil dari pelataran nirwana, jangan membantah. Bila tidak percaya lebih baik segera berkunjunglah, niscaya Anda akan menemui panorama alam yang sempurna bak surga.

Kampung Tarung adalah kampung tertua di Nusa Tenggara Timur. Konon manusia paling awal yang sampai di NTT bertempat tinggal di bukit Kampung Tarung. Hingga kini masyarakat Kampung Tarung masih meneruskan keyakinan leluhurnya, yaitu Merapu. Keperawanan panorama alam Kampung Tarung tetap terjaga karena masyarakatnya masih memeluk erat ajaran leluhurnya tentang alam.

Sensasi Primitif di Kampung Adat Ratenggaro Sumba

Kekinian di Tengah Kekunoan Kampung Tarung

Pemerintah Daerah Sumba telah membuka akses pariwisata menuju Kampung Tarung. Waktu tempuh menuju Kampung Barat dari Waikabuba, hanya 15 menit dengan berkendara motor atau mobil. Sehingga kampung Tarung sangat berbeda dengan kampung-kampung kuno Sumba Barat lain yang aksesnya lebih sulit.

Meski Kampung Tarung telah menjadi kekinian, dengan terbukanya akses pariwisata, bukan berarti Kampung Tarung tidak menjaga kekunoannya. Suku Loli, selaku pemiliki Kampung Tarung tetap berumah tinggal di sebuah rumah tradisional yang bernama Uma. Uma terbuat dari kayu dan dibuat secara gotong royong. Uniknya, penataan Uma didasarkan pada aspek filosofi kuno Merapu.

Menikmati dan Menghormati Kampung Tarung

Untuk masuk ke lingkungan Kampung Tarung, tidak ada tarif khusus yang dikenakan pada pengunjung. Akan tetapi ada beberapa tata tertib adat yang harus dipatuhi bagi semua pengunjung. Kalau ada pengunjung yang melanggar adat, kemungkinan besar pengunjung akan dijatuhi hukum adat yang berlaku.

Sebagai wisatawan Anda tidak boleh serta merta menikmati panorama alam Kampung Tarung yang berada di atas bukit tanpa menjunjung tinggi kehormatan adat masyarakatnya. Sebelum sampai di wilayah Kampung tarung, alangkah baiknya Anda meminta izin masuk dari Rato (pemuka adat). Bila sudah mohon izin, maka keasyikan panorama alam Kampung Tarung di bawah ini bisa Anda lakukan.

Memandang Bebas Langit Biru
Di kota, tidak mungkin Anda bisa leluasa memandang luasnya langit cerah berwarna biru. Namun di Kampung Tarung, pandangan mata pasti dimanjakan cerahnya langit biru karena tidak ada gedung tinggi dan asap tebal polusi kendaraan.

Menghirup Udara Segar
Kalau Anda tinggal di kota, pasti beberapa kali pernah merasakan dada yang tiba-tiba sesak. Jika sudah demikian, maka berkunjunglah ke Kampung Tarung, lalu hirup dalam-dalam kesegaran udara bukit Kampung Tarung.

Menemukan Ketenangan
Berwisata bukan melulu mencari kesenangan, tapi ada kalanya berwisata juga harus menemukan ketenangan. Kampung Tarung, Sumba Barat, yang terletak di atas bukit akan membantu Anda menenangkan pikiran yang sebelumnya dipenuhi ketegangan saat menjalani rutinitas di kota. Mengingat penduduk Kampung Tarung hanya 400 kepala keluarga.

Menjadi Bagian dari Alam
Suku Loli, masyarakat Kampung Tarung, sangat mengerti cara hidup bersanding dengan alam. Selaku wisatawan, Anda bisa mengambil pelajaran dari kehidupan sehari-hari suku Loli tentang keharmonisan hidup bersama alam.
Mengabadikan Perjalanan di Kampung Tarung

Walau masih erat mempercayai adat kuno, bukan berarti masyarakat Kampung Tarung tidak mau diabadikan. Oleh karena itu, jangan sampai ketinggalan mengabadikan jejak perjalanan Anda di Kampung Tarung menggunakan gadget.

Setelah memotret atau memvideo, tunjukan pada dunia melalui akun sosmed Anda bahwa Indonesia punya surga berpanorama alam sempurna, namanya Kampung Tarung.

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda

Belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi.

Komentar Anda* Nama Anda* Email Anda* Website Anda

Kontak Kami

Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.