Spot Prewedding di Sumba

Spot foto di Sumba sangat banyak dan tidak terhitung jumlahnya, potensi alam dan budaya berbanding lurus dengan jumlah spot foto yang epik di Sumba. Semua spot cocok digunakan untuk foto bebas maupun berkonsep. Kayanya tanah Sumba sudah menjawab keraguan Anda, apakah cocok untuk foto prewedding.

Ujung ke ujung Sumba hampir setiap jengkalnya bisa dijadikan spot foto, dari jalanan yang lengang, suasana masyarakat harmonis, hingga panorama alam yang ditawarkan sangat beragam. Terdapat pantai, gunung, bukit, air terjun, danau, sampai sabana, layaknya paket komplit keindahaan ada di Sumba.

Prewedding di Sumba
Mengamati gerak dinamis Sumba yang saling berkolerasi antara keindahan dan spot menjadi alasan dasar mengapa harus foto prewedding di Sumba. Sesuaikan konsep dengan setiap jengkal destinasi yang ditawarkan, tentu akan membuat foto prewedding Anda lebih estetis.

Sebelum berangkat ke Sumba, pasti Anda dan pasangan rajin mencari referensi foto prewedding yang pernah dilakukan di Sumba. Berikut deretan public figur yang pernah foto prewedding di Sumba, siap-siap tergiur ya.

Marcell Chandrawinata
Memilih spot prewedding di Sumba, tepatnya spot sabana yang menghampar coklat dan luas yang terletak di kelurahan Watunggene, kecamatan Kota Komba, kabupaten Manggarai Timur. Namanya sabana Mausui, sabana terluas se-Flores, Nusa Tenggara Timur.

Marcell dan pasangannya mengkolaborasi antara pemandangan sabana dengan balutan kain khas Sumba. Langitnya yang cerah berawan akan mempermudah proses editing foto hingga keluar hasil foto prewedding yang ciamik.

Mega Iskanti
Mantap memilih Sumba sebagai lokasi pemotretan, konsep yang dipakai Mega hampir sama dengan konsep Marcell. Berlokasi di bukit sabana, Mega dan pasangan juga mengkolaborasikanya dengan kain khas Sumba yang membalut bagian belakang tubuhnya. Tone yang dipilih lebih gelap, dengan menonjolkan warna cerah langit.

Dwi Handayani
Pemilik akun instagram dwihandaanda lebih ekspresif memanfaatkan spot-spot foto preweddin yang ada di Sumba. Berbeda dengan Marcell dan Mega, Dwi lebih aktratif mengekpresikan dan mengkolaborasikan keindahan Sumba. Foto pertama tidak lain memanfaatkan spot foto yang hits, padang sabana.

Dwi memilih berfoto di jalan setapak yang ada di tengah sabana, dengan latar sabana yang luas. Memadukan outfit kasual berwarna senada dengan sabana dan foto unik dengan saling melirik dari jalan yang berlawanan arah, menjadikan foto nampak sempurna.

Selain sabana, Dwi juga memanfaatkan spot foto pantai Sumba. Bermain di pantai dengan pasangan dengan saling berpegangan tangan dan sama-sama memandang genggaman membuat foto tampak hidup. Prewedding di pantai yang dikelilingi barisan mangrove menimbulkan efek natural.

Bukan hanya pantai dan sabana, Dwi juga memanfaatkan perkampungan adat Sumba. Struktur bangunan rumah adat yang unik serta atap yang cenderung mengkerucut dengan atap yang khas, memang cocok untuk foto prewedding berkonsep entik. Memadukan dengan memakai atasan yang terbuat dari tenun khas Sumba, membuat Dwi dan pasangan nampak serasi dan elegan.

# Bagikan informasi ini kepada teman atau kerabat Anda